Senin, 24 Januari 2011

LAPORAN Kegiatan Entreprenuer’s days “sate pisang” Yoza Fitriadi

LAPORAN Kegiatan
Entreprenuer’s days
“sate pisang”








OLEH:

BUDIMAN (A1F007003)
DEVI MEIRIANI (A1F007004)
YOZA FITRIADI (A1F007010)
IDA AYU MAYANG SARI (A1F007020)
LENI MARLINA (A1F007025)
NIDYA IFTITAH HAYATI (A1F007027)
PEBLEGI ZURYATIN (A1F007028)
RIDHA MEIFRIDA (A1F007031)
SILVIA SYEPTIANI (A1F007036)
ZAFARUDDIN (A1F0060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
INVERSITAS BENGKULU
2010


LAPORAN KEGIATAN
ENTREPRENUER’S DAYS
“SATE PISANG”

A. Latar Belakang Kegiatan
Entreprenuer’s Days merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh bagian MKU UNIB dan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan kemahiran mahasisiwa dalam berwirausaha. Kegiatan ini telah dilakukan oleh UNIB beberapa kali dan tahun ini telah memasuki tahun yang ke sekian. Ajang ini juga dimaksudkan untuk meninjau sejauh mana pemahaman mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya dalam berwirausaha sekaligus tempat untuk menempa diria dalam berkarir.
Selain itu kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah kewirausahaan. Dewasa ini mata kuliah yang juga merupakan salah satu mata kuliah wajib universitas ini menerapkan ajang entreprenuer’s days ini sebagai bagian dari aplikasi mata kuliah ini. Mata kuliah yang menerapkan sistem SKS 1-1 ini mengharuskan mahasisiwa untuk praktikum langsung ke lapangan atas apa yang telah mereka peroleh selama mengambil mata kuliah kewirausahaan. Sehingga diharapkan teori-teori, bisnis plan dan konsep dalam berwirausaha yang telah didapat oleh mahasiswa dapat langsung diaplikasikan dalam dunia nyata dan diharapkan dapat menjadi modal berharga para mahasiswa setelah tamat dari bangku perguruan tinggi dalam memasuki dunia wirausaha.
Di sisi lain Pisang yang merupakan suatu komoditi yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Bengkulu dan sekitarnya. Pisang merupakan tanaman yang mudah dijumpai dan ditemukan di berbagai tempat. Dengan mudahnya komoditi ini dapat ditemukan di berbagai tempat dengan harga yang relatif murah dan variasu jenis yang beragam. Setiap daerah memilki komoditi unggulan mulai dari pisang Ambon khas Curup, Pisang batu khas kepahiang dan sebagainya.
Pisang merupakan salah satu tanaman yang memilki multifungsi dan multikhasiat. Mulai dari buahnya yang dijadikan sebagai sumber makanan, daunnya yang digunakan sebagai pembungkus makan dan obat hingga batangnya yang digunakan sebagai kerajinan tangan dan sebagainya.
Selain harganya yang relatif terjangkau oleh masyarakat, pisang juga merupakan sumber makanan yang banyak mengandung nilai gizi dan vitamin yang luar biasa. Unsur utama penyusunnya yang merupakan bagian dari amilum yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat dan sumber energi juga didukung oleh nilai-nilai vitamin yang banyak terkandung di dalamnya. Di pisang juga terdapat sejumlah protein yang cukup tinggi serta kaya akan zat besi dan Vitamin-vitamin seperti vitamin C, vitamin A dan sebagainya. Bau nya yang harum karena mengandung senyawa fitokimia juga menjadi daya tarik tersendiri panganan ini.
Sehingga tidak heran bahwa panganan ini banyak digandrungi oleh masyarakat. Mulai dari memakan langsung pada saat setelah makan utama maupun menu utama sarapan. Selain itu pisang juga mulai diolah menjadi berbagai makanan yang menimbulkan cita rasa yang luar biasa. Mulai dari diolah menjadi oncom, pisang goreng hingga dibuat semacam lemper dan sebagainya. Bahkan di beberapa tempat pisang juga mulai diolah menjadi salai dan isian di roti dan biskuit.
Salah satu olahan dari pisang yang dapat dilakukan adalah mengolahnya menjadi sate pisang. Panganan ini sebenarnya bukanlah hal yang baru. Namun sangat jarang sekali ditemukan di kota Bengkulu. Panganan ini hanya ditemukan dan dapat dijumpai di tempat-tempat tertentu saja, misalnya di Kota Curup, Lubuk Linggau dan sejenisnya. Rasanya yang unik dengan perpaduan berbagai rasa ditambah dengan bentuknya yang berbeda dengan biasanya membuat panganan ini dirasa cukup prospek dilakukan dan dikembangkan.
Sate pisang itu sendiri merupakan suatu olahan pangan dari pisang yang diolah sedemikian rupa menyerupai sate dan ditusuk menjadi beberapa bagian dan dikemas dan disajikan dengan berbagai rasa, mulai dari keju, mesis hingga variasi selai buah. Rasanya yang bervariasi karena merupakan kombinasi berbagi rasa membuat makanan ini menjadi salah satu tujuan wisata kuliner yang cukup prospektif.
Sehingga dengan adanya kegiatan Entreprenuer’s Days yang digaga oleh MKU UNIB dan mata bagian dari mata kuliah kewirausahaan UNIB maka kami merasa perlu untuk menjadikan panganan sate pisang ini pada kegiatan ini. Selain mengandalkan bentuknya yang unik didukung pula denga rasanya yang lezat maka diharapkan dapat memberikan warna tersendiri pada kegiatan entreprenuers days dan memberikan pilihan baru bagi para konsumen yang mengunjungi stand Entreprenuers days ini. 
B. Nama Kegiatan
“Entreprenuer’s Days with Sate Pisang”

C. Tujuan Kegiatan
• Untuk meningkatkan kemampuan dan skill mahasiswa dalam berwirausaha
• Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dalam mata kuliah kewirausahaan
• Untuk memeriahkan kegiatan entreprenuer’s Days Unib
• Untuk mengenalkan Sate pisang pada masyarakat luas

D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilangsungkan pada:
Hari/tanggal : Jumat-Minggu, 21-23 Mei 2010
Waktu : 08.00 WIB- Sampai dengan selesai
Tempat : Stand Entreprenuers’ Days UNIB, Jalan Pintu Batu, dekat Masjid Jamik Bengkulu

E. Pelaksanaan Kegiatan Entreprenuers Days
1. Proses pembuatan Sate pisang
Untuk membuat sate pisang ini tidaklah rumit, hanya membutuhkan bahan dan menggunakan beberapa alat dan memerlukan modal yang tidak begitu besar. Proses pengolahannya pun tidak begitu rumit.
a. Alat dan Bahan
Alat
• Kompor Gas
• Teflon Penggorengan
• Sendok penggorengan
• Piring dan mangkok
• Sendok
• Pengoles mentega dan selai
• Serbet
• Pisau
Bahan
• Pisang batu
• Selai strawberri
• Mentega
• Mesis ceres
• Keju
• Tepung Terigu
• Vanili
• Gula
• Kertas mika
• Gas
• Korek api
• Tusuk sate
• Air
• Kantong plastik
• Garam
• Minyak goreng
b. Proses Pembuatan
1. Adonan pisang terlebih dahulu dibuat dengan mencampurkan tepung terigu ke dalam sejumlah air dan diberi sedikit garam dan gula serta vanili untuk mengharumkan adonan
2. Di sisi lain pisang batu dikupas dari kulitnya dan diiris menjadi beberapa potong dan ditusuk ke tusuk sate
3. Pisang yang telah diletakkan ke tusuk sate tersebut kemudian dicelupkan ke dalam adonan, didiamkan beberapa saat hingga bahannya meresap dan merata ke semua pisang
4. Setelah selesai sate pisang tadi kemudian dimasukkan ke dalam wajan yang berisi minyak goreng yang telah panas dan digoreng dengan api sedang dan tidak teralu besar.
5. Setelah warna telah agak coklat sate pisang diangkat, ditiriskan dan langsung dioleskan mentega saat masih panas. Hal ini dimaksudkn agar mentega dapat cepat mencair dan meresap ke sate pisang
6. Kemudian sate pisang tadi dilumuri dengan tambahan sesuai selera. Mulai dari mesis ceres, keju daan selai buah. Banyaknya tambahan dapat disesuaikan dengan selera
7. Kemudian sate pisang ini diletakkan ke dalam kertas mika dan dikemas sedemikian rupa dan siap dijual

2. Gambaran Pemasaran Selama Berlangsungnya Kegiatan
a. Profil Pelanggan
Pelanggan yang diharapkan adalah berasal dari para pengunjung stand Entreprenuer’s day Unib di Pintu Batu. Pelanggan ini terdiri dari kalangan masyarakat luas yang datang, para pengemudi kendaraan bermotor yang sedang kebetulan melewati lokasi, para mahasiswa UNIHAZ yang baru saja pulang kuliah, para dosen ynag berkunjung, mahasiswa lain yang juga sesama penjaga stand serta semua elemen masyarakat yang berkunjung ke stand ini.

b. Motivasi Membeli Pelanggan dan Keunggulan Produk
Sate pisang merupakan panganan yang langka dan jarang dijumpai di Bengkulu. Rasanya yang lezat dengan berbagai rasa juga didukung dengan sifatnya yang mengenyangkan. Kandungan karbohidrat dan protein yang tertera di dalamnya menambah daya plus panganan ini. Selain itu bentuknya yang unik juga menjadi daya tarik tersendiri bari para konsumen. Dan yang cukup penting harganya yang cukup murah hanya Rp. 1.000 per tusuk membuat para pelanggan tidak perlu berfikir lama untuk membelinya.

c. Penentuan Harga
Setelah dikalkulasikan dana yang terpakai dengan perkiraan pendapatan yang didapat maka ditentukan haraga per tusuknya adalah Rp. 1.000 per tusuk untuk semua rasa.




d. Pemasaran Produk
Sate pisang ini awalnya hanya dijajakan saja di stand yang telah disediakan, sesekali dijajakan ke tepi jalan kepada pengemudi yang lewat serta dipromosikan kepada para calon konsumen lain. Selain itu juga dilakukan upaya saling beli produk dengan penjual makanan lain di sekitar stand kami. Jadi terjadi simbiosis mutualisme disini.

e. Transaksi Jual Beli
Total produksi sate pisang yang diproduksi pada kegiatan ini adalah 147 tusuk. Dengan rician 80 tusuk di hari kedua dan 87 tusuk di hari ketiga. Produksi yang dilakukan relatif sedikit karena mempertimbangkan berbagai faktor mulai dari waktu, pemasaran dan sebagainya.
Di hari pertama tidak dilakukan proses produksi karena masih dalam rangka acara pembukaan kegiatan dan persiapan. Di hari kedua diproduksi sebanyak 69 tusuk dan dijajakan semuanya pada hari H dan 11 tusuk lagi merupakan uji coba dan dicicip sendiri oleh penjaja serta dipromosikan kepada teman-teman yang lain. Sedangkan di hari ketiga diproduksi sebanyak 87 tusuk dan dijual sebanyak 78 tusuk dan 9 tusuk lainnya dibagikan kepada petugas kebersihan untuk diinfaqkan.
Total pengeluaran untuk membeli bahan, pendaftaran kegiatan dan persiapan lainnya yang berjumlah Rp. 128.400. Sedangkan total pendapatan yang masuk adalah Rp. 69.000 untuk hari kedua dan Rp. 78.000 di hari ketiga, sehingga total pendapatan adalah Rp. 147.000. Jika dikalkulasikan dengan rumus pendapatan dikurangi dengan pengeluaran didapat laba bersih sebesar Rp. 24.600 dengan rincian
Laba Bersih : Penadapatan – penegeluaran
= Rp. 147.000 – Rp. 128.400
= Rp. 24.600

f. Kendala Pelaksanaan Kegiatan
Waktu yang molor sehingga menghambat proses produksi barang
Tempat yang kurang nyaman, stand yang sempit serta terletak persis di tepi jalan, sehingga menyebabkan debu berterbangan ke makanan dan mengganggu ketenangan mahasiswa
Bisingnya tempat kegiatan yang datang dari kendaraan yang lalu lalang dan band yang ada

F. Evaluasi
Secara keseluruhan kegiatan ini berlangsung lancar dan sukses. Hanya saja waktu pelaksanaan yang sempat tertunda sehingga mengubah jadwal produksi dan sebagainya. Secara kualitatif pemasaran sate pisang ini berlangsung sukses dan mendatangkan laba bersih bagi produsen. Walaupun nilainya yang tidak begitu bersar, namun jauh lebih penting dari itu kami para mahasiswa telah mampu untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama mata kuliah kewirausahaan dengan baik. Business plan yang matang didukung pula dengan konsep yang terencana plus eksekusi di lapangan yang terkoordinir menandakan berhasilnya kegiatan yang dilakukan.
Jika dipresentasekan keuntungan yang diperoleh mencapai 20% dari pengeluaran yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa telah dapat melakukan penentuan harga yang tepat, promosi barang dengan baik dan pemasaran yang baik. serta analisis produksi yang dilakukan juga sukses hingga barang yang ditawarkan laku keras di pasaran.
Memang keuntungan yang diperoleh tidaklah besar jika dibandingkan dengan usaha keras dari tiap anggota keolompok mulai dari dana, tenaga dan fikiran yang telah diberikan. Tapi paling tidak kami telah menunjukkan bahwa apa yang telah kami dapatkan dari kuliah kewirausahaan selama ini bukanlah hal yang sia-sia dan semoga dapat bermanfaat di kemudian hari.

G. Rekomendasi dan Saran
Perlunya kesiapan serius dari para panitia pelaksana kegiatan Entreprenuer’s Days dari pihak Unib, mulai dari kesiapan waktu, tempat dan sebagainya, sehingga mudah dilakukan pemasaran yang maksimal
Perlunya pemberitahuan jauh-jauh hari kepada para mahasiswa sehingga dapat menjadiakn mahasiswa mempunyai waktu yang lebih panjang dalam mengkonsep kegiatan
Kegiatan ini berdampak positif bagi para mahasiswa sehingga butuh kegiatan yang berkesinambungan dan teroganisir.

H. Penutup
Secara keseluruhan kegiatan ini sangat berguna bagai para mahasiswa sebagai bekal mereka setalah selesai dari bangku perkuliahan. Selain itu juga menjadi ajang untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengambil mata kuliah kewirausahaan.
Selain itu sate pisang yang dijajakan ternyata menjadi prospek bisnis yang menjanjikan dan perlu untuk dikembangkan. Rasanya yang lezat dan bergizi serta bentuknya yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Selain itu harganya yang terjangkau menjadi daya plus tersendiri. Dari kegiatan yang dilakukan terbukti bahwa sate pisang ini dapat mendatangkan laba dan keuntungan sehingga layak untuk dikembangkan.
Terakhir ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah kewirausahaan, bapak Ir. M. Nurung, MP yang telah membimbing kami sehingga menjadi pelajaran berharga dalam mengaplikasikannya langsung dalam kegiatan enterprenuer’s days ini khususnya dan insya Allah di dunia kewirausahaan lain di masa yang akan datang.
Bengkulu, 24 Mei 2010



Penulis


LAMPIRAN KEUANGAN

Pengeluaran
17 Mei 2010
• Pendaftaran : Rp. 15.000
21 Mei 2010
• Minyak Bimoli 1 Liter : Rp. 10.000
• Plastic asoy 1 pak : Rp. 6.000
• Cheddar Kraft 1 bungkus : Rp. 16.000
• Blue band 1 bungkus : Rp. 4.800
• Mika 20 lembar : Rp. 4.000
• Tepung terigu 0.5 Kg : Rp. 4.000
• Mesis ceres 0,25 Kg : Rp. 2.000
• Tusuk sate 1 ons : Rp. 2.000
• Selai 0,25 Kg : Rp. 3.000
• Pisang : Rp. 16.000
Total : Rp. 69.300
22 mei 2010
• Meses ceres 0,25 kg : Rp. 4.000
• Tusuk sate 0,25 kg : Rp. 1.000
• Mika 10 lembar : Rp. 2.000
• Tepung terigu : Rp. 3.500
• Pisang 2 sisir : Rp.10.000
Total : Rp. 20.500
23 Mei 2010
• Pisang 1 sisir : Rp. 4.000
• Mika 10 buah : Rp. 2.000
• Mika 5 Buah : Ep. 2.000
• Blue band : Rp. 4.600
• Minyak tanah : Rp. 5.000
Total : rp. 17.600
Total pengeluaran : Rp. 126.400

Pendapatan
22 Mei 2010
• 69 tusuk sate pisang x @ Rp. 1.000 : rp. 69.000
• 11 tusuk sate pisang percobaan

23 Mei 2010
• 78 tusuk sate pisang x @ Rp. 1.000 : Rp. 78.000
• 9 tusuk untuk ibu-ibu kebersihan
Total Pendapatan : Rp. 147.000

Laba Bersih : Pendapatan – penegeluaran
= Rp. 147.000 – Rp. 128.400
= Rp. 24.600

LAMPIRAN PHOTO KEGIATAN
Bahan utama

PISANG BATU

1. Proses pembuatan

PENYIAPAN SATE PISANG DAN PENGADONAN BAHAN


PROSES PENGGORENGAN SATE PISANG

PENGOLESAN MENTEGA, PELUMURAN MESIS CERES DAN PENGEMASAN

SATE PISANG SIAP SAJI DAN PENJAJAAN PRODUK SIAP JUAL

KELOMPOK PENJAJA SATE PISANG



PARA PELANGGAN DAN EKSPRESI KEPUASAN

1 komentar: